Jingga...
Kutemui wajah senja
Menanti sayup yang akan kuaminkan
Bersama sabda yang tengah kukumpulkan
Isyaratkan aku di pergantian
Di detik mana jingga paling merah?
Senja menemui malam berserah
Rabb...
Hamba-MU menengadah pasrah
Kutemui wajah senja
Menanti sayup yang akan kuaminkan
Bersama sabda yang tengah kukumpulkan
Isyaratkan aku di pergantian
Di detik mana jingga paling merah?
Senja menemui malam berserah
Rabb...
Hamba-MU menengadah pasrah
Senja, kali ini telah banyak yang menulis kamu disetiap sajak atau ceritanya. Tapi masih saja kau hilang entah dimana, atau, masihkah engkau bersembunyi dibalik merahnya sajak sang jingga?. Senja, begitu hilangnyakah kau padaku?. Sudahlah, aku berjanji akan mengirim ini "Seperti dua koma bertangkupan, dua koma dari dua kamus yang berbeda. Dan tanpa janji bertemu di sebuah puisi (Jokpin)" Puisi ini kesukaanmu kan?. Maaf kalau aku tak menulis indah seperti itu. (http://notanotherlogic.tk)
BalasHapusTahukah kau senja memang tak lama,tak cukup waktu hingga langit petang menelannya.Bisa kau jadi langit saja.Pertautan itu ada di sana, lalu berceritaalah lagi dengan puisimu. Thanks untuk kunjungannya:)
BalasHapus