Senin, 28 Mei 2012

WHO ARE YOU EPISODE 8

 (1)
Cahaya lampu setengah redup
Sekotak tissu penyeka wajah
tergeletak bersisian, barangkali tigapuluh derajat
dengan sebelah alas kaki kulit
yang jatuh telungkup.

(2)
Di dinding kanan ada lukisan berbingkai
bewarna coklat tanah.
Tentang bangunan tua
berjendela kecil yang di depannya
tapi tidak tepat,
tumbuh sebatang pohon.
Tak sampai ujung daunnya ke mulut jendela.

(3)
Pemilik rumah duduk beralas tissu
di anak tangga ketiga
sedang perempuan itu duduk tanpa alas
di anak tangga kelima.
Mata mereka tertangkap detik
pada pantulan lukisan.

Lalu mengisyarakatkan bening
bahwa hening ini tanpa syarat.

*watching drama session
Mei, 2012

Selasa, 22 Mei 2012

SEMIOTIKA LIPATAN PAKAIAN

Ada sebuah cara yang kunamai
menyembunyikan kecemasan di balik lipatan pakaian.
Duduk berlamalama memilahmilah
Menyelaraskan warna baju dan warna episode,
Membalik bekas jahitan ke bagian dalam
Lalu mengusahakan agar dua sisi lipatan
tetap simetris dan presisi.

Dengan sebuah maksud,
Agar tumpukan kecemasan dalam kepala
Bisa serapi tumpukan pakaian dalam lemari.

Meski, mungkin saja besok isinya
akan kembali berantakan.
Ketika tidur yang tak nyenyak, mengharuskan
menarik lipatan dengan tergesa
Sementara setrika telat menemui hangat.

Tatap saja, aku tak suka mengganti warna pakaian
Yang terlanjur kugantung dalam pikiran sebelum
warna lampu berubah sebelum tidur.

Mei, 2012

*ditulis sambil melipat pakaian

Jumat, 18 Mei 2012

BREATH

Puisi ini sengaja kupendekkan
Untuk merapatkan katakata
Agar bisa kau baca sekali hela
Lalu kau sesapi di hela kedua
Dan di ketiga kali,
Kubayangkan kau menghela nafas panjang.

Mei, 2012

APAKAH KITA TENGAH BERZIARAH?

Apakah kita tengah berziarah?

Dia menumpahkan air di sepanjang kaki jalan
Serupa menyirami makam.
Tanpa ketel, tanpa wangi pandan.

Tak perlu menegaskan ini kematian abadi
Sebab tak ada kematian purapura.

Mei, 2012

Rabu, 16 Mei 2012

LIMA LEMBAR KERTAS

Kita bertukar balas
Sesempurna impas
Hutang yang bukan hutang telah lunas
Rentangmu batas
Bentangku lepas.

Mei, 2012

Senin, 14 Mei 2012

REFLEKSI

Ada yang mengetukngetuk bibir jendela
Suara itu sekarat.
Tapi sekat tak juga berhasil dicapainya.

Masih, ia menjaga sisi kaca.
Dan tiap jengkal bingkai
berubah segi banyak di telapak tangannya.

Mei, 2012

 


UNTUK BELAJAR CARA MELIHAT

Carilah celah!
Rumah ini makin mirip kardus
Segiempat dan penuh tambalan.

Di sanalah seorang perempuan
menjahit mata boneka.

Satu tisikan yang meleset,
Satu maaf untuk dirinya sendiri.

Mei, 2012

Minggu, 13 Mei 2012

USAI

:
Usah boroskan katakata
Tuliskan satu saja titik(.)
Dan setelahnya,
tak ada lagi huruf kapital.

Tak ada.

Mei, 2012

Jumat, 11 Mei 2012

MATA YANG MEMATAMATAI MATAHARI

:
Rekam jejak, lepaslepas diterjemahkan
mata yang mematamatai matahari
sepanjang jalan yang berabu.

Di sana kursikursi dipasang sejajar dan bersisi
Mengencangkan sabuk,
bilamana rute yang berputarputar
menjadikan beberapa memori terlantar.

Sementara selasar mewakili ruang
yang direntangkan atas nama rindu.
Menebak perjalanan yang tak akan lama.

Percayalah, setiap tengokan akan menemui jendela
Kala berembun, kukukuku tanpa hiasan
masih sanggup menulis huruf petunjuk
Cukup sekejap asalkan terbaca terang
_oleh kau.

Lalu matahari berbalik mematamataimu.


Mei, 2012



Selasa, 08 Mei 2012

PURNAMA

:
Kala kutemui perjumpaan
Dimana memandang adalah isyarat memanjang
tapi tak juga usai resah itu ditamatkan.

Ingatkah kau bekas tongkat sang Utusan
sebagai ulir bulan adalah simbol abadi?
Juga mata perempuan bukan bidadari
yang meramalkan tahun cahaya mencipta
bayangan bulan penuh di wajah air.

Telaga purnama hanya dua,
Tidak sekarang adalah tidak.
Lalu lima belas hari berikutnya.

Mei ,2012

SUARA DARI RUMAH TUHAN

Suara dari rumah Tuhan mengabarkan pelukan
Agar kita tak kehilangan sujud
Dan tak cacat dalam rakaat.

Di salam terakhir,
Sirnalah semua igau
yang tercecer disepanjang alir udara.

Hingga riuh berjatuhan serupa gugur daun
Di tempat yang bersisian dengan mata batin
Untuk penuh meyakini Dia Maha Menjaga.

Mei, 2012

Minggu, 06 Mei 2012

DEAR MOM

: mom
Apa arti dari mata yang seketika hangat
saat merapikan alas tidurmu pagi tadi?
Juga ingatan tentang anak kecil yang senang
bermain hujan dari atap yang bocor.

Entah berapa kali sehari hingga hari ini
kau sempurnai do'a dengan mata sembab
menjelang tidur dan saat terbangun kembali?
Lalu pada sisi kanan bantalmu kutitip
kata yang kuharap kau dengar setiap malam.

Aku menyayangimu.

Mei, 2012


Sabtu, 05 Mei 2012

BRAIN BRANCH


Sejak kapan dadanya menjadi tempat parkir?

Semua riuh bersatu di situ tanpa izin
Dan sekujur tubuhnya tibatiba menjadi dipenuhi asap
Seperti selubung kabut dingin,
tapi berwarna hitam.

Selalu, dia tak pernah sadari
Hingga tubuhnya gigil tanpa sebab.
Lalu dicarinya penyebab pada tiap roda.
Yang mengantarnya menuju kepalanya sendiri
Dan ditemuinya telah dipenuhi cabang.

Mei, 2012

Kamis, 03 Mei 2012

IBU PUISI

:
Puisi itu,
Serupa kelahiran bayi
Suci.

Diberi nama
Dimandikan do'ado'a
Dan dirawat amat hatihati.

Nak, hendak jadi apa kau kelak?

Mei, 2012

LARUNG

 :
Sekiranya dosa bisa dibungkus
lalu dialirkan ke Sungai Kuning.
Dan sambil terpejam berharap
Di sana segala memar
akan berubah mekar.

Maukah kau mengantarku ke muara
untuk mengambil air wudhu?

Mei, 2012

PEREMPUAN KEPADA PEREMPUAN

Seorang perempuan berkata padanya
"Menyampaikan ucapan seharusnya baik hati"
Tidaklah semudah membuka sachet penyedap rasa
dan menaburinya di kuah sayur.

Itulah kenapa perempuan
diperkenalkan pada lumpang dan antan.
Untuk mengaluskan bawang merah dan lada
serta segala rupa pedas.
Sementara bebunyian di permukaan batu
adalah nyanyian percakapan damai.

Di hatinya ia memelihara bunga
Bukan mengoleksi wewangi Dolce and Gabanna.

Mei, 2012