Selasa, 09 April 2013

ACCIDENTALY BEGINNING

Sesederhana permulaan tanpa sengaja
Merekareka jengkal jejak
Hingga hari tak mampu jeda kita pangkas kita tuntaskan.
Ini adalah gagal yang serupa patah hati yang pasrah
Tanpa bisa apaapa, tanpa tahu mengapa siapa
Lantaran kau aku menuliskan salah.

Kita hanya punya ingin, tapi kepantasan mengulur ulur nyali
yang belia dan bimbang berakhir di ketidakpantasan
Kita tanpa sekat, kita tak saling menatap
Kupikir tak ada yang lebih berat
Ketika saling sayang berganti saling melepas.

Maret, 2013

THE BEGINNING NEVER BEGIN

"Sekiranya segala kesepakatan yang pernah bisa dengan mudah diulangi
Hanya saja beberapa jenis cerita tak mengenal tagih menagih
Maka suatu hari,kita bisa tak saling mengenal
Tapi masih bisa saling mengenang."

Aku terjebak pada permulaan yang tak sempurna
Kupikir, kau sungguhi awalan
Dan selalu, aku adalah peka yang mati logika mati akal.
Lalu kusempurnai jatuh serupa bermain perosotan.
Riuh tawa kutelan, tapi rasanya semasam limau
yang memaksa kita menutup mata
dan mengeratkan gengaman.
Namun tak ada sisi yang pantas selain tangan sendiri.

Sekiranya tak bisa kau hindari jatuh
Cukup, jangan terpelanting jauh.

"Pada nyatanya, ada beberapa jenis kesalahan yang tak pernah bisa diperbaiki."

April, 2013

DUA EPISODE

(1)
Ia pikir warna warni malam semestinya serupa lapis kue lopis
Tapi tak ada senyuman yang lebih manis dari milik seorang, di batinnya.
Sementara malam menjadi tanpa lampu.
Lilin dinyalakannya, ia kenang kenang di batinnya sendiri.
Lalu cahaya meleleh menjadi riak di bola matanya yang bening

(2)
Setelah kita sadari, ini adalah kekonyolan luar biasa
Ketika pertemuan biasa menjadikanmu terbiasa menyembunyikan sesak.
Sementara pergantian senyuman di lugu kanakkanakmu
Menjadikan airmata membuat cerita perjalanan
yang tak sampaisampai.

Maret, 2012

TIGA EPISODE

(1)
Jika saja ada, ini adalah bunuh diri yang senyap
Tanpa erangan tanpa denting kaca.
Temali sayup melepas nyawanya yang putus asa
Benarbenar pupus hembus terakhir
Tanpa ampun tanpa maaf

(2)
Ratusan pagi kemudian
Ia baru saja terbangun
Bahwa beberapa orang bisa memaafkan lebih mudah
Sebab lebih dulu faham jikalau
sebagian kesalahan mereka yang bersalah
adalah sebagian ketidakbenaran mereka yang merasa benar.
"Kalimat yang panjang dan ia merenung begitu panjang"

(3)
Kau tak juga terbangun dan aku faham
Kau tak juga berkata lalu aku faham.

Maret, 2013