:
Rumah kosong itu hanya nampak serupa pintu
yang daunnya menggantung dan hampir lepas.
Di tiap pagi yang selalu sibuk
Mata pintu itu menagisi kepergian yang lalu lalang.
Hingga tiba, hanya kau yang tak berlalu
Kau bilang :
"Ingatanmu yang tua dan panjang,
patahkanlah sebagian
lalu pakailah mengganjal pintu."
Sejak saat itu, kau telah membuatkan rumah di kepalanya
Sejak saat itu, dia menunggumu pulang.
Dan masih hanya kau yang tak lekang
Kecuali hingga kau sendiri yang bilang :
"Robohkanlah rumah ingatanmu tentangku
Dan jangan menungguku di depan pintu."
Maret, 2012
yeah,,,sungguh
BalasHapussungguh senang membaca namamu di sini de :)
BalasHapus