Kau telah tahu aku
bersungguh-sungguh demam
Suhu tubuhku berdiam di
atas suhu ruang.
Jika harus kunamai, ini
perbedaan yang bersamaan
Aku gigil dan aku
kepanasan.
Kau telah tahu aku
bersungguh-sungguh batuk
Batas tenggorokan dan
udara membuat jarak baru.
Sementara ujung
jarijari kaki menyusun jalan
Sangsi akan sisa waktu
yang akan gegas.
Terkadang, memang
seperti inilah kenyataan
Ah, inilah yang kutahu dan
Kau selau lebih dulu tahu.
Juga pengakuan,
Aku menemukan-mu setiap
memicingkan mata.
Kalimat persaksian yang
adakah telah sah bagi-mu
Lewat berulang-ulang
dan kucoba beri pentahqidan.
Sekarang aku siapa?
Beritahu aku sekali
lagi kebenaran.
*Bersama Q.S Al Mu'minun ketika antibodi sedang tumbang setengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar