Pensil yang kupakai menulis tentangmu
berwarna biru laut
Agar pesan yang kularung ke laut
sampai kepadamu sebirubirunya
Penghapus yang menjadi teman pensilku
berwarna putih lilin
Agar ingatan pertemanan perempuan
mampu kau maafkan seputihputihnya
Maret, 2012
*Pagi sekali, sebelum matahari terbangun, perempuan itu telah berdiri di sebelah timur laut.
Rabu, 29 Februari 2012
Selasa, 28 Februari 2012
LINGKAR WAKTU
Waktu semakin memanjang
Dan rindu ini menjulurjulur
Bisa kau bantu aku menggulungnya?
Hingga di sini
Di sini, di lingkar jari-jariku.
Februari, 2012
Dan rindu ini menjulurjulur
Bisa kau bantu aku menggulungnya?
Hingga di sini
Di sini, di lingkar jari-jariku.
Februari, 2012
MEMILIKIMU, LEBIH PUSAKA
:...
Serupa pertapaan panjang
yang mengusung kepasrahan telanjang.
Dan dinding gua adalah tabah
yang tak berkhianat sedetikpun pada zaman.
Disempurnai puasa penyucian
hingga hari kepuluh puluh sekian.
Telah tiba hari seserahan kotak tanpa nama
yang diantar ribuan do'a langit.
Sampai di bumi sebagai pusaka kesejatian
Kunamai "kau"
Sebab memilikimu, jauh lebih pusaka.
Februari, 2012
Serupa pertapaan panjang
yang mengusung kepasrahan telanjang.
Dan dinding gua adalah tabah
yang tak berkhianat sedetikpun pada zaman.
Disempurnai puasa penyucian
hingga hari kepuluh puluh sekian.
Telah tiba hari seserahan kotak tanpa nama
yang diantar ribuan do'a langit.
Sampai di bumi sebagai pusaka kesejatian
Kunamai "kau"
Sebab memilikimu, jauh lebih pusaka.
Februari, 2012
Senin, 20 Februari 2012
RASA PUISIMU MENYAINGI SELAI COKELAT
(1)
Suatu pagi
Aroma roti panggang
dan kuning mentega
dari balik dinding tetangga
Meleleh di dasar lambungku
Kutabahkan ia
Pagi akan indah!
Di pagi yang sama
Di dapurku
Asap nasi goreng
dan kuning telur mata sapi
Mengingatanku pantulan matamu
Meleleh di dasar hatiku
Sungguh benar pagi yang indah!
(2)
Suatu pagi
Di akhir bulan
Aroma roti panggang
dan selai cokelat
Dikirim dari dapur tetangga
Suatu pagi yang sama
Di akhir bulan
Di atas meja makanku
Nasi tawar dan kiriman bait puisimu
Menyaingi rasa roti selai cokelat
2012
Suatu pagi
Aroma roti panggang
dan kuning mentega
dari balik dinding tetangga
Meleleh di dasar lambungku
Kutabahkan ia
Pagi akan indah!
Di pagi yang sama
Di dapurku
Asap nasi goreng
dan kuning telur mata sapi
Mengingatanku pantulan matamu
Meleleh di dasar hatiku
Sungguh benar pagi yang indah!
(2)
Suatu pagi
Di akhir bulan
Aroma roti panggang
dan selai cokelat
Dikirim dari dapur tetangga
Suatu pagi yang sama
Di akhir bulan
Di atas meja makanku
Nasi tawar dan kiriman bait puisimu
Menyaingi rasa roti selai cokelat
2012
MENGERINGKAN LUKA CUKUP MEMBOSANKAN
“Mengeringkan luka
sepertinya cukup membosankan
Ketika tiap pagi terbangun
Dan menemuinya masih meradang, “keluhmu
Seperti ini, keringkan sedikitsedikit,
sebagiansebagian, pelanpelan.
Sambil menjemur pakaian
Sambil menyiram bunga
Sambil menggoreng ikan
Ketika sore tiba,
Jemuran telah kering
Tanah bunga telah kering
Dasar wajan telah kering
“Luka itu tak juga kering”,tukasmu protes
Baiklah, besok pagi kubantu kau keringkan lagi
Semoga Tuhan juga membantu kita
sejenak menunda hujan.
Aamiin.
2012
sepertinya cukup membosankan
Ketika tiap pagi terbangun
Dan menemuinya masih meradang, “keluhmu
Seperti ini, keringkan sedikitsedikit,
sebagiansebagian, pelanpelan.
Sambil menjemur pakaian
Sambil menyiram bunga
Sambil menggoreng ikan
Ketika sore tiba,
Jemuran telah kering
Tanah bunga telah kering
Dasar wajan telah kering
“Luka itu tak juga kering”,tukasmu protes
Baiklah, besok pagi kubantu kau keringkan lagi
Semoga Tuhan juga membantu kita
sejenak menunda hujan.
Aamiin.
2012
Sabtu, 18 Februari 2012
TEMPAT MENYIMPAN NAMA
Mereka telah selesai bertukar nama
Dengan bebaris cerita
yang diselipkan di kepala masingmasing
Bila musim mengingat tiba
Ramai sekali orangorang tadi bekunjung
Menggelar tikar di halaman belakang
Lalu menggulungnya kembali sebelum turun hujan
Tintatinta di catatan
Tak boleh kena air
Tak boleh hilang sebagian
Sebab perjumpaan kemarin tak akan berulang
Sebelum musim pulang
Mereka membuat gambar kenangkenang
Entah untuk disimpan entah dipajang
Kali ini,
Semoga tak mereka gantung di kepala
Sebab hati bisa menampung lebih banyak
Untuk tak sekedar mengingat nama
Tapi mengekalkan cerita di sana
Sebuah tempat semua musim
*untuk mereka yang kukekalkan dalam cerita
2012
Dengan bebaris cerita
yang diselipkan di kepala masingmasing
Bila musim mengingat tiba
Ramai sekali orangorang tadi bekunjung
Menggelar tikar di halaman belakang
Lalu menggulungnya kembali sebelum turun hujan
Tintatinta di catatan
Tak boleh kena air
Tak boleh hilang sebagian
Sebab perjumpaan kemarin tak akan berulang
Sebelum musim pulang
Mereka membuat gambar kenangkenang
Entah untuk disimpan entah dipajang
Kali ini,
Semoga tak mereka gantung di kepala
Sebab hati bisa menampung lebih banyak
Untuk tak sekedar mengingat nama
Tapi mengekalkan cerita di sana
Sebuah tempat semua musim
*untuk mereka yang kukekalkan dalam cerita
2012
Selasa, 14 Februari 2012
DEBUR DEBAR GETAR
Suara ombak yang pulang
membuat debur di sepasang sisi pintu.
Berawal hempas di situ
juga tuntas di situ.
Barat mencipta debar
Timur menyambut getar.
*Kah laut masih setenang dulu?
2012
membuat debur di sepasang sisi pintu.
Berawal hempas di situ
juga tuntas di situ.
Barat mencipta debar
Timur menyambut getar.
*Kah laut masih setenang dulu?
2012
Jumat, 10 Februari 2012
BOTOL ALKOHOL
: fr
Beban serupa apa yang
kau arak di kepalamu itu?
Sungguh rangka belulang hidupmu masih tulang rawan
Tapi telah lebam
bekasnya di sekujur ingatanku yang sehari itu
Kau minta tolong lewat
pucat ungu ganggang
yang tertinggal di
matamu.
Menangislah jika kau
mau!
Aku dengan kediaman
terhormatku menyesal di sini
Sekiranya kepantasan
manusiaku sanggup,
Tubuhmu yang ranggas
akan kulumuri aroma minyak bayi
Lalu setiap rumah luka di
kulitmu akan kubacakan do’a dan puisi.
Menangislah jika kau
mau!
Hingga kau sampai di isakan paling mabuk
Hingga kau buat botol alkohol
bunuh diri karena patah hati.
*Usianya belum genap
tujuhbelas tahun. Dan aku tak tahu apaapa tentang anak ini. Semoga Cahaya-Nya
menaunginya.
2012
Selasa, 07 Februari 2012
MAWAR AKAN TAWAR
Kepada Februari
Usahlah kita tawar
menawar
Sebab mawar akan tawar.
Di musim hujan
berselang
Tanpa ritual tanpa
memandang
Kita tetap saling
sayang.
KETIKA TUMBANG SETENGAH
Kau telah tahu aku
bersungguh-sungguh demam
Suhu tubuhku berdiam di
atas suhu ruang.
Jika harus kunamai, ini
perbedaan yang bersamaan
Aku gigil dan aku
kepanasan.
Kau telah tahu aku
bersungguh-sungguh batuk
Batas tenggorokan dan
udara membuat jarak baru.
Sementara ujung
jarijari kaki menyusun jalan
Sangsi akan sisa waktu
yang akan gegas.
Terkadang, memang
seperti inilah kenyataan
Ah, inilah yang kutahu dan
Kau selau lebih dulu tahu.
Juga pengakuan,
Aku menemukan-mu setiap
memicingkan mata.
Kalimat persaksian yang
adakah telah sah bagi-mu
Lewat berulang-ulang
dan kucoba beri pentahqidan.
Sekarang aku siapa?
Beritahu aku sekali
lagi kebenaran.
*Bersama Q.S Al Mu'minun ketika antibodi sedang tumbang setengah
Jumat, 03 Februari 2012
MEMANEN EMBUN
Di suatu pesta selamat malam
Aku dan tanah berlomba meminum hujan
Entah siapa yang luap lebih dulu.
Sambil menyeka wajah di hadapan
tanah basah
Berharap esok pagi adalah pesta
memanen embun
Sebelumnya, kita jadilah daun.
2012
TEPI SEPI LAUT
Di poros kepalaku ombak bergemuruh
Dan tepian tentang-mu adalah pelampiasan paling damai
Sekujur tubuh tibatiba kuyup
Kudapati mata ini basah
Lagi.
*Kubawa pulang jawaban-kenapa ombak ada-
2012
Dan tepian tentang-mu adalah pelampiasan paling damai
Sekujur tubuh tibatiba kuyup
Kudapati mata ini basah
Lagi.
*Kubawa pulang jawaban-kenapa ombak ada-
2012
MENEMUKAN PUISI
Katakan
Puisi itu untukku
Yang kau tulis dengan tangan gemetar
Katakan
Puisi itu milikku
Yang kau tulis ribuan malam
Meski hanya sebuah kata dan titiktitik
2012
Puisi itu untukku
Yang kau tulis dengan tangan gemetar
Katakan
Puisi itu milikku
Yang kau tulis ribuan malam
Meski hanya sebuah kata dan titiktitik
2012
Kamis, 02 Februari 2012
KOTAK HARTA KARUN DAN PEREMPUAN KERTAS
(1)
Bagaimana caramu bertandang
pada masa?
Mungkin kau salah
menerjemahkan masalalu yang kutandai
Bagiku, sebagian masa
itu ingin kusimpan dalam kotak harta karun
Untuk cerita polos
kanakkanak yang menerbangkan layangan
Sebelum mengerti teori
musim dan arah mata angin
Sebelum mengerti benar apa
itu terbang, apa itu kehilangan.
Hanya tahu ada sebuah
cara bertahan
adalah dengan memegang
tali eraterat
Dan kehilangan paling
menyakitkan adalah layangan putus
Maka kita harus
bersahabat dengan angin, hingga nanti.
(2)
Lalu, apa yang kau
pikirkan tentang masa lalu yang sebagian lagi?
Bagian itu ingin
kututup saja dalam kuburan batu, tertidur abadi
Apa kau pernah
mengingat bocah perempuan yang bermain peran?
Menyutradarai permainan
khayalan tokohtohoh kertas
Tiap kertas bergambar akan diberi nama, diberi peran, diberi cerita
Tiap gaun yang
dikenakan akan diberi peristiwa semua ragam
Mulai seragam sekolah,
seragam kerja, seragam pesta hingga seragam tidur
Keesokan paginya, di
tengah pasar ia bertemu boneka Barbie
Berkulit kuning,
ramping, semampai
Berambut pirang panjang
keemasan dan bermata biru
Lalu di perjalanan pulang, segelas
susu coklat tumpah di atas kotak mainan
Cerita perempuan kertas berakhir,
basah, dan dikerumuni semut
Selamat tinggal.
*Dan kehilangan juga bisa menjadi
dewasa , mengikuti benang usia.
Langganan:
Postingan (Atom)