Sebelum kita keluhkan kerepotan
menjinakkan kebiasaan agar tak lagi terbiasa.
Di sini, telah kali sekian jarum jam patah
di tanganku tanpa isyarat.
Begini...
"Jika waktu telah sehat wal'afiyat, kita kembali ke kiblat."
Lalu kita hitung tinggi tumpukan samasama,
Selembarselembar
Satusatu.
Aku tak ingin pindah tempat
Tak apa rongga di dadaku kuyup ranggas
Aku akan selalu pulang
Dia Maha Dekat, Maha Dekat.
April, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar