Minggu, 22 April 2012

AN ANALOGY

:
Barangkali penanda yang kau maksud
sama seperti penanda lapar
saat kita lupa makan malam.

Kita masih bisa menunda hingga pagi
Tapi, harus kita rasai bagaimana sulitnya
menidurkan ingatan yang terbangun
meski kita sangat ingin tidur.
Seperti berpurapura tak tahu suara
dari dinding lambung sendiri.

Samasama rasa yang menyiksa luar biasa bukan?

April, 2012

5 komentar:

  1. Gimana yah.... hmmm... ini analoginya gimana mei?

    BalasHapus
  2. hemm,begini..ada suatu keadaan yg kadang kita tdk sadari sampai keadaan itu memberi tanda seperti rasa lapar tengah malam krena kita ternyata lupa makan malam.Dia memilih untuk tunggu pagi saja, dan pura2 tdk merasa lapar.rasa menyiksanya tetap saja membuat tidur terganggu toh...hehe.ngawur mi kapang dih^^

    BalasHapus
  3. Penulis berlepas diri dari "tuduhan" pembaca nah,sastra itu mimetik (meniru) pengalaman,dlm arti luas tentunya..thanks for reading so far^^

    BalasHapus