(1)
Ia pikir warna warni malam semestinya serupa lapis kue lopis
Tapi tak ada senyuman yang lebih manis dari milik seorang, di batinnya.
Sementara malam menjadi tanpa lampu.
Lilin dinyalakannya, ia kenang kenang di batinnya sendiri.
Lalu cahaya meleleh menjadi riak di bola matanya yang bening
(2)
Setelah kita sadari, ini adalah kekonyolan luar biasa
Ketika pertemuan biasa menjadikanmu terbiasa menyembunyikan sesak.
Sementara pergantian senyuman di lugu kanakkanakmu
Menjadikan airmata membuat cerita perjalanan
yang tak sampaisampai.
Maret, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar