Kita pernah saling bertamu tanpa sengaja Kita pula pernah saling menyambut lewat isyarat kata Yang setelahnya menjelma hayalan tinggal di satu atap yang sama.
Pada bulan bernama "mei" Aku pernah menjelma "di awal" Lalu kemudian kaupun menyusul menjelma "di akhir" Yang akhirnya kita mendebu mengabu.
Aku adalah si lelaki "air mata sunyi" yang pernah kau kenal dulu Yang sesekali kau panggil "megalodon" sambil merajuk haru.
Aku masih sama seperti saat pertama kalinya kau baru mendengar kalimat itu Karena aku... (Mungkin) semisal seperti si "lelaki hujan" temanmu itu.
Aku... Masih menyimpan suara katakatamu di dalam pena usangku Untuk selalu kujadikan huruf hingga mengkalimatkan cerita untuk masa selanjutnya Saat aku telah terbujur kaku.
kenapa tak lagi kau teruskan?
BalasHapusBukankah kahidupan ini terus berlanjut tanpa pernah kau meminta??
:)
Mungkin judulnya berbeda ,hehe
BalasHapusMEI ITU TENTANG AKU DENGANMU
BalasHapusKita pernah saling bertamu tanpa sengaja
Kita pula pernah saling menyambut lewat isyarat kata
Yang setelahnya menjelma hayalan tinggal di satu atap yang sama.
Pada bulan bernama "mei"
Aku pernah menjelma "di awal"
Lalu kemudian kaupun menyusul menjelma "di akhir"
Yang akhirnya kita mendebu mengabu.
Aku adalah si lelaki "air mata sunyi" yang pernah kau kenal dulu
Yang sesekali kau panggil "megalodon" sambil merajuk haru.
Aku masih sama seperti saat pertama kalinya kau baru mendengar kalimat itu
Karena aku...
(Mungkin) semisal seperti si "lelaki hujan" temanmu itu.
Aku...
Masih menyimpan suara katakatamu di dalam pena usangku
Untuk selalu kujadikan huruf hingga mengkalimatkan cerita
untuk masa selanjutnya
Saat aku telah terbujur kaku.
i.t
Depok, 24/06/2021 - 13:33 WIB